Rabu, 13 Juni 2012

Tips Membedakan kulit Asli dengan Kulit Imitasi

Banyak sekali pertanyaan yang kami terima tentang cara membedakan kulit asli (genuine leather) dengan kulit Imitasi/ Syntetik (synthetic leather). Sekilas memang sulit untuk dibedakan, apalagi tingkat teknologi pengolahan bahan baku yang semakin canggih, sehingga menuntut konsumen untuk jeli dalam memilih produk.

Beberapa tips untuk membeda mana kulit asli dan mana kulit imitasi :

    Dilihat lebih teliti: Kulit asli dan kulit imitasi bisa dibedakan dari permukaannya. Genuine leather (kulit asli) permukaannya tidak rata, pori-porinya lebih tidak beraturan dan tidak konsisten karena natural, sehingga sering ditemui ada beberapa bagian yang halus ada juga bagian yang berkerut. Dan untuk mengambil bagian yang halusnya saja tentu saja akan membutuhkan berlembar-lembar kulit, karena pastinya akan ditemui bagian yang berkerut disetiap lembaran bahan baku kulit. Sedangkan kulit imitasi/ syntetik semua permukaannya cenderung sama atau rata, kan dibuatnya sama cetakan mesin jadi menghasilkan produk dengan tekstur yang konsisten.

    Rabalah bagian permukaannya. Apabila terasa sangat halus, kemungkinan besar bahan tersebut adalah vinyl. Karena kulit asli biasanya agak terasa kasar dengan keberadaan pori-pori tempat tumbuhnya bulu. Yang paling halus adalah kulit domba. Tetapi tingkat kehalusannya tidak seperti imitasi, kulit domba bisa dibilang halus tapi halus yang khas.

    Dicium aromanya. Kulit sintetis akan berbau obat kimia polimer. Sedangkan kulit asli akan berbau seperti bahan penyamaknya. Apabila menggunakan bahan penyamak krom, maka baunya akan seperti bahan Chrom. Begitupun dengan kulit samak nabati, baunya akan terasa seperti bahan penyamaknya tersebut tergantung bahan nabati yang dipakai.

    Dibakar. Memang benar cara untuk meyakinkan kulit asli atau imitasi salah satunya dengan cara dibakar. Kulit imitasi ketika didekatkan api akan mudah terbakar dan menyisakan bau plastic karena pada umumnya terbuat dari bahan plastic dan hasil akhirnya berupa gumpalan-gumpalan lengket seperti plastic yang dibakar. Sedangkan kulit asli tidak mudah terbakar, dan jika lama sekali terkena api ya tentu saja akhirnya terbakar juga dan menghasilkan abu.

    Yang terakhir bisa dibedakan dari harga, kulit sintetik cenderung lebih murah karena terbuat dari bahan plastic dan kain. Sedangkan kulit asli cenderung lebih mahal tentu saja karena bahan baku yang terbatas dan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkannya ( bayangkan saja untuk dapet satu jaket kulit mesti mengorbankan nyawa tiga sampai lima domba, belum lagi susahnya beternak.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar